.

.
.

Minggu, 09 Desember 2012

Mary... Have you found Joseph ?

Rasanya sudah cukup lama saya tidak lagi menulis di Blog ini...
Sampai ada seorang rekan saya di Solo, Marvin Suswanto, bertanya,
"Ko...kapan nulis artikel lagi? teman-teman saya disini diberkati dengan artikel-artikelnya..."

Kita patut bersyukur memiliki rekan-rekan seperti itu... yang seringkali dipakai Tuhan untuk "membuat kita tidak nyaman"... hahaha...

Judul  Artikel ini adalah, :"Mary, have you found Joseph ?"
Saya yakin pasti banyak dari teman-teman yang membaca judul artikel ini akan berpikiran artikel ini membahas tentang pasangan hidup... :p
#padahal saya lebih menekankan pada "Hubungan Ilahi yang membawa kita pada Destiny Ilahi"

Luke 1:26-27, "Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Luke 1:30-31  Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Luke 1:37-38  Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Allah menyatakan Maria sebagai seorang yang dikaruniai... Favor of God ada di atas kehidupannya.
Dan wujud nyata dari "Favor / Kasih Karunia" itu atas hidup Maria adalah ketika Allah "menaruh Benih Ilahi" dalam diri Maria.

Sadarkah kita ? bahwa ketika Allah menaruh Benih Ilahi yang biasa disebut oleh orang-orang sebagai "Mimpi, Visi, Destiny, dll" dalam diri kita, maka itu adalah Wujud dari Kasih KaruniaNya atas kita ?

Namun, hari-hari ini, ketika kita hidup dalam Jaman yang serba Instan, banyak Umat Tuhan yang tidak lagi menghargai proses dari Mengandung Benih sampai benih itu lahir !
Kita sering "menilai bahkan menghakimi" diri kita bukan berdasarkan Value/Nilai dari benih yang Allah taruh dalam diri kita, namun berdasarkan apa yang kita miliki saat ini... Itulah sebabnya kita juga tanpa sadar menilai seseorang berdasarkan penampilan, status keluarga, jabatan, harta, pendidikan, dll.. dan bukannya Menilai orang itu berdasarkan Value yang orang itu miliki karena Benih Ilahi yang Allah taruh dalam dirinya.

Kitab Yeremia 2 : 21 ( KJV ) menulis,"we are seed of Highest Quality".
Allah menaruh BENIH BERKUALITAS TERTINGGI' dalam diri kita.

Hari-hari ini Allah sedang memanggil Orang-orang PilihanNya.. Mereka yang "dikaruniai"..
Apakah Umat Tuhan menyadari akan hal ini ?
Mengapa Mujizat, Kekayaan dan kehormatan menjadi Standar ? mengapa tanpa sadar Gereja menjadi serupa dengan Dunia ? apakah kita lupa Seruan Paulus dalam Kitab Roma 12 ; 1 -2 ?

Mengapa Proses mengandung Benih tidak lagi dihargai ?
Semua orang dapat memiliki anak, sekalipun tanpa harus mengandung...Namun, sadarkah kita sukacita yang dimiliki saat kita melewati masa-masa mengandung Benih tersebut ?
Kita bisa sukses dengan cara-cara duniawi dan mengkompromikan Kebenaran.. Namun, Kita Pasti Sukses saat tunduk dan taat pada Proses Ilahi !

Tuhan berkata kepada Nabi Samuel.. "Bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Allah. Manusia melihat apa yang di depan mata, namun Tuhan melihat BENIH ILAHI yang tertanam dalam HATI orang tersebut ! (penambahan dari saya.. hanya utk menekankan topik Benih Ilahi)

Luke 1:38, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Saya sempat bertanya-tanya... Mengapa Malaikat itu meninggalkan Maria ? :(
Tidakkah Allah tahu...? tidakkah Malaikat itu pun tahu.. ? bahwa Visi/benih yang dibawa Maria adalah sesuatu yang besar... yang kalau menurut pandangan manusia adalah MUSTAHIL ?

Apakah hal yang sama sedang engkau alami hari-hari ini ?
Apakah engkau merasa Visi/Benih Ilahi yang Allah taruh dalam dirimu itu begitu besar ? sehingga seringkali engkau bertanya-tanya.. Apakah mungkin hal ini terjadi ? Apakah aku sanggup membawa Benih Ilahi ini dan melihatnya lahir ? 

Apakah engkau merasa seperti Maria ? merasa berjalan sendiri sementara engkau membawa Benih Ilahi itu dalam dirimu ? Apakah saat-saat ini justru engkau berpikir untuk "membiarkan benih itu mati ?"
Jangan biarkan perkataan negatif orang membunuh benih itu !
Jangan biarkan kegagalan dan kesalahan masa lalu membunuh benih itu!
Jangan biarkan penilaian dan pandangan orang lain membunuh benih itu !

Sebelum saya menulis lebih jauh...
Can you feel that something  is Burning inside of you right now ?
Dapatkah engkau merasakan Benih Ilahi itu BERGERAK dalam dirimu ?
Saya akan mengutip Perkataan Allah kpd Sara..
"Pada waktu yang telah ditetapkan...  engkau akan melahirkan !"


( sementara saya menulis artikel ini... i can feel His presence in my room...)

Matthew 1:18-19, 
"Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam..."
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.


Pada saat Maria membawa Benih Ilahi itu... tidak ada seorangpun yang dapat mengerti jika Maria coba menjelaskan... hampir semua orang akan memandang rendah maria bahkan berpikiran negatif thd cerita maria.

Apakah engkau saat-saat ini berada dalam situasi yang sama ?
sepertinya orang-orang disekelilingmu tidak mengerti, tidak mendukung bahkan mencibir, memandang sebelah mata thd engkau saat engkau menceritakan Benih ILahi yang ada dalam dirimu ?

Dan yang memperburuk keadaan... Malaikat Gabriel itu meninggalkan Maria !
Wkwkwkwkwkw..... (tidak bermaksud menertawakan maria... :p )

Saya pernah mendengar ada orang-orang yang berkata,"Saya hanya perlu berjalan dengan Tuhan!"
Saya pun pernah berpikiran demikian...Namun Allah tidak menciptakan kita untuk menjadi orang-orang yang individualis.
Saya melihat perjalanan Orang-orang PilihanNya di Alkitab dan mendapati bahwa Tuhan selalu memiliki seseorang atau beberapa orang yang akan menjadi seperti Yusuf. Mereka akan berjalan bersamamu... bahkan dipakai Tuhan untuk menjaga agar Benih Ilahi dalam dirimu tidak mati...

Hari-hari ini...
Dunia penuh persaingan... Rivalitas menjadi bahasa yang umum di dunia...
Tanpa sadar, hal yang sama menyelinap ke dalam Gereja..

Sesama Umat Tuhan saling bersaing... Hamba Tuhan satu dan yang lain menunjukkan Rivalitas yang akhirnya menjadi tontonan umum.

Pernahkan kita mendapati ada orang-orang yang justru merasa "TERSAINGI' saat kita menceritakan Benih Ilahi yang ada dalam diri kita ?
Pernahkah kita memdapati ada orang-orang yang malahan berusaha agar kita "melupakan saja" Benih Ilahi dalam diri kita ?

Saya setuju jika keberadan orang-orang tersebut adalah bagian dari Pembentukan dan Ujian Karakter bagi kita..
Namun, yang konyolnya adalah kita sudah begitu terbiasa dengan keberadaan orang-orang seperti itu disekitar kita, sehingga kita tidak lagi menyadari keberadaan Yusuf-yusuf yang Tuhan sedang pertemukan dan tempatkan disekitar kita. 

Ketika saya menyebut Maria dan Yusuf dalam artikel ini, sy sedang tidak berbicara mengenai gender pria dan wanita.. namun berbicara dalam konteks Generasi !

Mary, have you found Joseph ?"
Maria sudahkah engkau menemukan Yusuf ?

Jika saya adalah Maria, maka pertanyaan tersebut menjadi, "apakah saya sudah menemukan Yusuf-Yusuf  yg Tuhan telah pilih dan tempatkan di sekitar saya ?"

Tahun 2012 ini saya dikaruniai Tuhan untuk menemukan dan terkoneksi dengan Yusuf-yusuf tersebut...
Kami sering berkumpul dalam sebuah Komunitas (yang sekarang masih) kecil yang bernama FUEL ( Fellowship of Unstoppable and Empowered Leaders). 
Kami belajar untuk saling menjaga Benih Ilahi masing-masing... saling meneguhkan...saling mengasihi...


So Thankfull for having them...

Lebih sulit menemukan rekan-rekan yang bisa bersukacita dengan engkau saat engkau DIANGKAT Tuhan.. Lebih mudah menemukan orang-orang yang bisa bersimpati saat engkau terjatuh!

Karena selama Benih persaingan dan Membanding-bandingkan diri itu masih bercokol dlm diri kita, sulit bagi mata kita untuk menemukan dan melihat Yusuf..


"Mary... have you found Joseph ?"

NB : Maukah teman-teman yang sudah membaca Artikel ini memberikan Commentnya ? spy sy bs semakin baik dan murni dalam menyampaikan Pesan-Pesan Tuhan hari-hari ini... :)

God Bless us ! Imanuel..
 









Jumat, 20 Juli 2012

A Cry for A Pure Generation!

Allah sedang mempersiapkan GenerasiNya.
Generasi ini berasal dari berbagai latar belakang, namun di dalam Dia, mereka menjadi suatu Kesatuan, Pasukan TentaraNya!


Kita sedang memasuki hari-hari Pembedaan/Pemisahan Ilahi yang akan semakin Ekstrem. Hari-hari ke depan akan terlihat semakin jelas, mana Generasi yang Dimurnikan Tuhan dan mana yang selama ini hanya berpura-pura hidup dalam Kemurnian!
(Amsal 30:12, "There is a Generation that is PURE IN ITS OWN EYES, Yet is not washed from its filthiness."-NKJ)
(Amsal 30:12, "Ada Generasi yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.")



Ada sebuah cerita di Alkitab tentang seorang muda yang mengajukan dirinya untuk diuji oleh Yesus...
Matius19:16-22,"Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 
Jawab Yesus: ".. jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?"
Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Orang muda itu memberi diri diuji oleh Tuhan...
Pertanyaannya, apakah yang menjadi Motivasi hatinya ? apa yang mendorong dia untuk berani memberi dirinya untuk diuji oleh Tuhan?

Orang muda itu bertanya kepada Yesus dengan maksud supaya Yesus dan orang2 di sekitarnya pada saat itu mengetahui setiap hal "baik" yang telah ia lakukan dlm hidupnya sebagai orang muda, dengan begitu dia mendapatkan pengakuan dan penghormatan.

Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"



Orang muda itu telah melakukan 5 Perintah itu dan dia merasa itu hebat!
Namun, tahukah dan sadarkah dia bahwa kelima perintah itu semuanya berhubungan dengan manusia?
dia melakukan semua itu karena ada kaitannya dengan pengakuan dan pandangan manusia thd dirinya.
Bukankah keren, teman-teman, jika pada usia muda kita, kita bisa berkata,"semua itu telah kuturuti? semua itu telah kuperoleh? semua itu telah kumiliki?"

Tentu akan terdengar dan terlihat hebat di mata orang-orang jika sebagai orang muda kita dapat berkata,
"Aku telah berhasil.. kini aku sangat diberkati. Aku kaya."
"Aku telah berkhotbah kemana-mana, di hadapan ratusan bahkan ribuan orang.."
"Aku punya semua impian orang muda... Mobil, Rumah, Apartemen, Pacar yang Tampan/Cantik, Deposito di Bank..."
"Aku belajar dengan sungguh-sungguh, peringkat satu di sekolahku dan aku menyenangkan semua orang."
"Aku telah menjadi Pemimpin dalam Pelayanan Kaum Muda di gerejaku karena aku memang berpotensi! dan mereka menyadari dan menghargai Potensiku."

Bukankah itu semua terdengar dan terasa Hebat ?
Bukankah dengan hidup seperti contoh diatas, kita memiliki hidup yang nyaman dan menyenangkan?

Sebagai orang muda, saya diperhadapkan dengan berbagai cara, tawaran dan peluang untuk mendapat Promosi demi promosi dalam pelayanan. Sempat terpikir untuk berkompromi dengan Nilai-nilai Ilahi yang telah saya hidupi selama ini, dan sempat juga "jatuh" dalam perangkap "hidup dan melayani untuk menyenangkan manusia", karena jika kita menyenangkan manusia, segala sesuatunya dalam pelayanan akan lebih mudah.

Saya juga berpikir, akan terdengar "keren dan hebat" jika di usia saya yang belum 30 tahun, saya bisa dikenal sebagai "one of the Dynamic and Annointed Young Preacher!"...Wow... looks cool isn't it ? =D

Dalam beberapa kali Pelayanan di ibadah Umum di beberapa gereja, saya sering ditanya oleh Gembala ataupun pengerja gereja setelah saya selesai berkhotbah,"Istrinya ngga dibawa, Pak?" dan saya jawab,"Kalau ada udah saya bawa, Pak." Kami pun sama-sama tertawa. Lalu mereka berkata,"Wah, hebat ya Pak. Masih muda... Single... sudah dipakai Tuhan dengan Luar Biasa."

Sering saya berpikir saat kembali ke rumah/penginapan setelah pelayanan... Senangnya mendapat Pengakuan dari manusia... Sepertinya Eksistensi diri kita terlihat dengan jelas.
Namun, saya bersyukur memiliki seorang Bapa Rohani yang selalu mengingatkan saya sejak saya dibimbing beliau di usia 18 tahun... Ini kira-kira perkataannya :
"Get to know Holy Spirit  more, Joseph, thats what you really need. Everything good and awesome will coming out from your intimacy with Him."
"Keep Fighting for His Dream in you. Something Precious is Truly Expensive, but it's Worth it!
"Dont be infected by man-made success. Your true success is when you wholeheartedly serve God and serve HIs People!"

"Keep Moving on and Pursue His Presence and His will for your life."


Coba renungkan sejenak....

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Saya merasa, ketika Yesus mendengar pengakuan "angkuh" orang muda itu, Yesus menantang pemuda itu untuk memberi pengakuan sesungguhnya mengenai "Hatinya terhadap Allah".
Yesus berkata,"JIkalau engkau hendak sempurna..."
Maksud Yesus bukanlah supaya orang muda itu sempurna di mata manusia... Namun, Sempurna berbicara Kesungguhan hati... Berbicara Ketulusan... Berbicara Motivasi yang benar!"

Yesus menantang orang muda itu untuk "melepaskan semua haknya" dan mengikuti Dia!
Yesus menantang orang muda itu untuk "Melepaskan semua miliknya" dan HANYA MEMILIKI DIA!
Yesus menantang orang muda itu untuk "menyingkirkan semua kebanggaannya karena hartanya yang banyak" dan hidup mencari Kebanggaan Allah!
Yesus menantang orang muda itu untuk "Mati bagi ambisinya, mati bagi mimpinya, mati bagi obsesinya" dan Hidup bagi Rencana dan ImpianNya!
Yesus menantang orang muda itu untuk mentaati Perintah pertama dan Utama,"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap Hati, JIwa, Kekuatan dan Akal budi!

Saya mendengar Suara Tuhan sedang berseru di GerejaNya!
Saya mendengar Suara Tuhan sedang Menantang Generasi MudaNya!

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan Menantang Iman mereka!

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan Menguji Motivasi hati kita!

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan bertanya kepada kita,"DO YOU  REALLY LOVE ME ?"

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan berkata,"HIDUPLAH HANYA UNTUK MENYENANGKAN AKU!"

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan bertanya," maukah kau meninggalkan semua mimpimu dan hidup bagi mimpiKu? Kenallah Aku dan engkau akan mengetahui RencanaKu atasmu."


"Saya mau mengikut Tuhan...!!" begitulah perkataan emosional sebagian dari Generasi ini... Allah berdiam saat Ia mendengar seruan mereka, dan berkata dalam hatiNya,"Waktunya akan tiba, dimana engkau HARUS membuktikan perkataanmu itu, anakKu."

"Lord, I give You my heart... i give You my soul.. i live for You alone..", terdengar indah saat kita nyanyikan bersama-sama...
Allah mendengar nyanyian kita, dan Ia kembali berkata dalam hatiNya," Waktunya akan tiba, dimana Aku sendiri akan mengajarmu UNTUK MENGHIDUPI NYANYIANMU! I will take what you like... i will take what you desire... i will take what u dream of, and You will live for Me alone!"

Sampai disini.... Masih maukah kita MENGIKUT DIA?

Kita sedang memasuki hari-hari Pembedaan/Pemisahan Ilahi yang akan semakin Ekstrem.

Hari-hari ke depan akan terlihat semakin jelas, mana Generasi yang Dimurnikan Tuhan dan mana yang selama ini hanya berpura-pura hidup dalam Kemurnian!

Hari-hari ke depan akan terlihat semakin jelas, mana Generasi yang bersungguh-sungguh dengan Perkataannya, dan mana yang selama ini hanya seorang Artis gerejawi dengan kemampuan Lipsinc-nya.

Hari-hari ke depan akan terlihat semakin jelas, mana Generasi yang Mencari Bapa karena kedudukan, harta, berkat, pengakuan dan kepuasan pribadi; dan mana yang Mencari Bapa karena Cinta, Hadirat, Perkenanan dan Pengorbanan!

Cerita diatas diakhiri dengan kalimat,"Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia.."


Saat perintah yang sama kita dengar dari Tuhan, apakah respon kita ?
Apakah kita akan tetap melanjutkan untuk hidup dalam kepura-puraan? berpikir bahwa tidak ada yang tahu hati kita? tidak ada yang tahu bahwa motivasi hati kita adalah sekedar mencari kepuasan pribadi dan kesenangan pribadi dlm Tuhan?

Atauka kita akan tersungkur di KakiNya... Memeluk Dia erat-erat... dan berkata dengan lirih, "Tuhan, aku tahu apa yang akan kulalui bersama Engkau adalah sebuah Perjalanan yang tidak mudah... ada Pengorbanan... Melepaskan hak dan hidup dalam PerkenananMu. Aku ragu apakah aku akan mampu melaluinya? Namun, Aku akan mencariMu dengan segenap hatiku,, mempercayakan hidupku dalam tanganMu, dan percaya "Everything is gonna be okay... Semua Indah pada Waktunya."


Sebuah lagu melintas dalam pikiran saya saat menulis artikel ini...
Hati saya menjerit ditengah keheningan Pagi ini...
Lagu ini terdengar begitu jelas di relung hati... sebuah seruan.. kerinduan.. dan harapan,

"Kupegang JanjiMu... Kau buat s'galanya indah.. pada waktunya. Kuserahkan semua, resah dan raguku padaMu. Kau Menjamin hidupku... Ku kan Aman dalam tanganMu."





Hari-hari ke depan akan terlihat semakin jelas, mana Generasi yang Dimurnikan Tuhan dan mana yang selama ini hanya berpura-pura hidup dalam Kemurnian!

Saya merasa waktunya sedang berlangsung dimana Allah akan menjumpai Generasi ini dan bertanya kepada kita,"DO YOU  REALLY LOVE ME ? HIDUPLAH HANYA UNTUK MENYENANGKAN AKU!"





Minggu, 15 Juli 2012

“Kita harus kembali kepada Api Pentakosta mula-mula!” ( Efraim Lesnussa )

API DARI SORGA
(Kisah Para Rasul 2:1-4)



PENTAKOSTA adalah Api!

Pisahkan dan ambil api ini, maka tidak ada lagi Pentakosta. 

Gereja mula-mula adalah Gereja Api!  Hari Pentakosta adalah Hari Api!

Kita membaca di dalam Kisah Para Rasul 2:1-4:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Inilah hari Pentakosta:  hari yang mengubah sejarah dunia; hari yang mengubah sejarah gereja; hari yang mengubah sejarah manusia; hari turunnya api dari sorga! Setelah peristiwa Pentakosta, maka gereja berubah.  Nelayan yang lemah dan bodoh itu berubah.  Pengecut diubahkan.  Pemalu diubahkan.  Yang dingin dan tidak bersemangat diubahkan. Pembicaraan berubah.  Khotbah pun berubah.  Dan semuanya itu adalah akibat dari turunnya api dari Sorga!
Dalam sekali berkhotbah, Petrus berhasil memenangkan 3000 jiwa.  Dan bila kita perhatikan khotbah Petrus, sesungguhnya tidak ada hal yang menonjol.  Malahan sangat sederhana, tanpa ilustrasi “konyol,” tanpa membuat para pendengarnya manggut-manggut. Tetapi, apakah yang menyebabkan khotbahnya begitu dahsyat? Jawabannya adalah karena urapan api dari Sorga!

Pdt. Efraim Lesnussa, almarhum, dalam khotbahnya di tahun 1969 pernah berkata:
“Kita harus kembali kepada api Pentakosta mula-mula!”

Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar hati kita dibakar oleh api dari Sorga.  Dan jalannya ialah kembali ke kamar loteng Yerusalem.  Kembali kepada kerendahan jiwa.  Kembali kepada air mata kehancuran hati.  Kembali kepada doa. 
O, lihatlah kebaktian-kebaktian doa masa kini.  Berapa banyak anak Tuhan yang menghargai kebaktian doa?  Berapa pasang kakikah yang bertelut tersungkur di kaki Tuhan?  Berapa seringkah mata Anda sembab dan merah oleh air mata terhadap jiwa-jiwa yang hilang?  Adakah keringat Anda keluar karena merasakan betapa panasnya api neraka yang akan dirasakan oleh mereka yang di luar Kristus?  Gemetarkah  Anda   mengingat  bahwa  belum   semua keluarga kita di selamatkan?  Berserukah Anda kepada Raja di atas segala raja, yang selalu memperhatikan segala sesuatu dengan seksama?
O, lihatlah kebaktian-kebaktian hari Minggu kita.  Sering kita tidak merasakan kuasa Allah, karena kita berharap akan mendapatkan sesuatu dari manusia.  Ingatlah! Betapa tinggi dan besarnya sekalipun manusia itu, tidak ada seorangpun yang dapat dibandingkan dengan keberadaan api dari Sorga yang menunjuk kepda pribadi di atas segala pribadi, yaitu Yesus Kristus!  Oleh sebab itu, jangan ganti Yesus dengan pribadi yang lain.  Jangan ganti kuasa Roh Kudus dengan segala liturgi dan usaha modernisasi gereja.  Sebab hanya Roh Kuduslah yang menghidupkan!
Apakah arti KKR?  KKR bukanlah semata-mata kebaktian yang ramai, diselingi oleh lagu-lagi istimewa dari artis tenar dan diisi dengan khotbah dari pengkhotbah yang top. KKR yang sejati adalah pertobatan.  Manakala hidup kita dibakar oleh api Roh Kudus.  Pandangan kita diubahkan kepada kesucian hidup.  Bekerja untuk Dia, bukan uang.  Berbakti untuk Dia, bukan orang. Bergerak untuk Dia, bukan goyang.  Kesabaran memenuhi hati kita, bukan garang.  Dan kelimpahan Allah di dalam anugerah-Nya kita rasakan, bukan kurang.  Serta hati kita disucikan seputih salju, bukan belang.

Marilah kita kembali kepada api Pentakosta yang mula-mula.  Kembali ke kamar doa dan berdoa sekuat baja.

E.M. Bounds dalam bukunya The Weapon of Prayer, menulis, “Lebih baik kita membiarkan kesalahan dalam satu pekerjaan daripada kita membiarkan kesalahan  di dalam doa!”

Api Roh Allah adalah kobaran yang membuat manusia tidak takut pada apapun juga. Maka marilah kita kembali kepada keberanian. Bahkan Zwingli dengan gagah perkasa berkata, “Mengenai urusan kebenaran, janganlah kita menjadi kaum pengecut, yang melarikan diri, walaupun harus mengorbankan diri kita; karena kita tidak hidup untuk diri kita, bukan pula untuk raja, tetapi untuk Tuhan!”
Sekelompok hamba Tuhan sedang membahas apakah mereka jadi mengundang Dwight L. Moody atau tidak untuk memimpin KKR di kota mereka.  Rupanya sukses pelayanan dari penginjil ternama ini telah menarik perhatian mereka.  Namun tiba-tiba, seorang pendeta yang merasa tidak tertarik mulai berkomentar, “Apakah hanya Moody saja yang punya hak monopoli atas Roh Kudus?” Tetapi seorang pendeta lain dengan tenang menjawab, “Oh tentu saja tidak, tapi kenyataannya Roh Kudus lah yang memonopoli diri Moody!”
Kunci rahasia mengapa D. L. Moody menjadi hamba Tuhan yang luar biasa terdapat di dalam Mazmur 62:12, “Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar:  bahwa kuasa dari Allah asalnya, . . . .”
Dan saya senang demikian.  Saya senang bahwa kuasa bukanlah milik D. L. Moody; saya senang bahwa itu bukan milik Charles G. Finney; saya senang itu bukan milik Martin Luther; saya senang bahwa itu bukan milik orang-orang  Kristen  yang  telah  dipakai  Allah secara luar biasa di dalam sejarah dunia.  Tetapi kuasa itu dari Allah asalnya!  Maka kalau D. L. Moody mempunyai kuasa yang begitu besar, ia mendapatkannya dari Allah.
Nah!  Api dari Sorga, kuasa dari Allah yang Mahatinggi telah dicurahkan kepada kita, umat dan gereja-Nya.  Sekarang apakah sambutan kita terhadap kuasa Allah itu?

Hari ini, kiranya Anda mau kembali kepada semangat Pentakosta yang mula-mula.  Mau kembali kepada Tuhan.  Mau kembali kepada ketulusan pelayanan.  Mau kembali kepada apa yang hilang dari kehidupan Anda.  Dan mau kembali kepada kasih yang mula-mula, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kepada diri sendiri.
Pdt. Efraim Lesnussa, almarhum, dalam khotbahnya di tahun 1969 pernah berkata:
“Kita harus kembali kepada Api Pentakosta mula-mula!”


HALELUYA !!



Oleh: Pdt. Dr. Ichwei G. Indra, Th.M.
(http://www.freewebs.com/mikhaelministry/Api%20Dari%20Sorga.htm)

@ RETREAT TEENS GPdI KETAPANG - JAKARTA.


On July 2 - 4/2012, i was ministering @ RETREAT TEENS GPdI KETAPANG - JAKARTA.
The Theme : RISE UP !

There were also Ps. Sonny Zaluchu and  Ps. Standly Sampelan as Speakers.




The Manifest Presence of God was Awesome...!
All of the teens experiencing the Encounter with Jesus, some of them were Delivered, heart-restored, touched by His Word during preaching session, Awakened and etc.




THE PRAISE AND WORSHIP WERE GREAT TOO...
One thing that i notice from them was that they have such extreem hunger for God!

They're not ashame to Cry out... shouting... crying for God to touch them... And it had started during Worship !

 I Believe for A Time...
When The Pure, Holy and Strong Generation of God will Rise-up and walking in The Demonstration of God's Power in their life.
Miracles, Signs and Wonders shall also be their Testimony!

This Generation will have Brokenness in their heart to see Revivals take place.
This Generation will have Radical Passion and  Desire to see lost souls Encounter Jesus!

Saya jatuh di hadapan tahkta Allah, dan mempunyai kerinduan bagi jiwa-jiwa: saya rindu untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus; saya meratap untuk memenangkan jiwa-jiwa, dan dengan penderitaan batin memohon untuk mendapatkan jiwa-jiwa sebagai upah saya.

Saya bahkan merasa ingin menyerahkan kehidupan saya bagi jiwa-jiwa itu. Bukan uang yang saya inginkan.

Jiwa-jiwa, saya merindukan jiwa-jiwa: “Berikan anak-anak kepada saya…” merupakan tangisan saya;

dan akhirnya saya menangis dengan kerinduan dan berkata. “Inilah aku, Tuhan, dengan anak-anak yang Engkau berikan kepada saya..”


(Memoir of James Brainerd Taylor, 1834)




The Story of Pdt. Petrus Agung Purnomo - JKI Semarang.

Saya mau saksikan apa yang kami apa yang kami awali, saya bukan orang yang dari awal langsung mengerti dan kemudian mempraktekkannya, butuh waktu cukup lama buat saya, bahkan saya harus jujur mengaku, mungkin lebih dari belasan tahun untuk belajar memahami TUNTUNAN TUHAN, caranya seperti ini. Tapi Tuhan itu baik, hidup saya seperti DIGIRING dan dalam banyak kesempatan sepertinya saya tidak punya banyak PILIHAN kecuali mengikuti apa yang DIA perintahkan.

Itu sisi yang saya nikmati hari ini, ada banyak orang yang tidak berani DIPAKSA TUHAN, menurut saya kalau kita DIPAKSA TUHAN, jauh lebih enak dihadapkan pada kondisi dimana kita tidak bisa MEMILIH, tidak punya PILIHAN dalam kehidupan kita.


Sebetulnya kelompok yang kami ada disemarang ini cikal bakalnya dimulai pada tahun 1979.
Kelompok ini aktif menginjil disekolah, mereka sering kumpul berdoa bersama, lalu mereka kenal dengan seorang hamba Tuhan yaitu Pak Adi Sutanto, ketua sinode kami sekarang, saya berharap dalam 6 bulan kedepan beliau dapat mengajar saudara, karena beliau harus bolak – balik Indonesia Amerika.
Mereka suatu hari baru pulang dari suatu desa di Boyolali namanya Sampetan, disitu terjadi kegerakan rohani, mereka pulang dengan berapi- api, dan mereka berkata kepada pak Adi “ kami mau buat KKR”, dan salah satu yang terlibat dalam pembuatan KKR adalah pak Jimmy Oentoro teman saya dari SMA, beliau pendiri gereja GISI (IFGF). Mereka membuat KKR untuk pelajar , pada bulan 1 -2 maret 1979 di Semarang untuk pertama kali mereka membuat KKR untuk pelajar dan saya masih ingat di surat kabar mereka pasang iklan “ Malam Oikumene”, saya sudah bertahun-tahun meninggalkan Tuhan, dari sd kelas 5 saya tidak mau ke gereja lagi, saya duduk dikelas 1 SMA pada waktu itu, buat saya itu menarik karena saya ini Kristen tapi sekolah saya dari TK sampai SMA di sekolah katolik.

Saya tahu liturginya berbeda, ketika dengar kata Oikumene saya berpikir tentang gabungan antara Kristen dan katolik, memang yang berbicara dua orang, satu itu almarhum bapak Ev. Damaris yang baru sekian bulan yang lalu dipanggil pulang oleh Tuhan dan yang kedua Suster Katolik yang baru mengalami jamahan dan penuh Roh Kudus. Ini menarik sekali saya ajak teman saya, saya harus ambil undangan, saya datang kerumah tempat mereka dan pada waktu itu hadir 300 pelajar gedung itu penuh, saya duduk mengikuti acara yang berlangsung, kemudian bapak Damaris mulai berkotbah, saya masih ingat beliau berkotbah “ orang muda yang kaya”, yang dikatakan tidak berbuat begini, tidak berbuat begitu, kemudian beliau bertanya “ kalau anda bagaimana”, seperti ada palu besar yang menghantam muka dan hati saya, saya sadar dan berkata “Tuhan aku ini orang berdosa”, padahal waktu itu saya tidak pernah berjudi, berzinah atau berbuat dosa yang lain, saya kenal perempuan cuma istri saya sekarang , saya tidak punya mantan pacar, saya bersyukur untuk itu, karena tidak ada masa lalu yang akan merepotkan saya.

Dan ketika ditantang, siapa yang mau terima Tuhan Yesus, saya tidak bisa tahan, saya lari kedepan saya menangis, saya didoakan saya terima Tuhan Yesus kemudian saya duduk kembali, saya diam dan berkata Tuhan ampuni aku, ini yang saya alami dan baru saya tahu ini yang dinamakan KELAHIRAN BARU, dan mengubah banyak hal, saya pulang naik motor boncengan dengan teman saya, saya lihat dunia disekitar saya menjadi berbeda, pemandangan indah sekali. Lucunya pada waktu di altar call panitianya ikut maju kedepan bertobat bareng-bareng, tapi peristiwa itu melahirkan banyak hamba Tuhan, pak Jimmy Oentoro jadi hamba Tuhan sampai hari ini, Keluarga itu sukses dibidang bisnis dan menjadi hamba-hamba Tuhan sampai hari ini, anda mungkin kenal namanya pak Bambang budianto yang mendirikan PESAT ( pelayanan desa terpadu ) itu bertobat pada malam yang sama, di Amerika ada beberapa gereja itu didirikan oleh orang-orang yang bertobat dimalam yang sama, kalau saya hitung menghasilkan puluhan hamba-hamba Tuhan, anak –anak pelajar yang dimenangkan Tuhan pada awal KEGERAKAN saat itu.
Dan kemudian pada bulan agustus kami undang almarhum pak Yeremia Rim, ketika dibuat KKR ke 2 , 2000 pelajar lahir baru, ITU AWAL dari KEGERAKAN dan kermudian API kegerakan menyebar ke Surabaya dan Bandung, sebab teman-teman yang lulus SMA kuliah kemana – mana. Sebagian pindah ke Amerika termasuk pak Jimmy Oentoro sehingga dia buat KEGERAKAN disana, menyebar kemana- mana, kemudian Pak Daniel Alexander dan pak Adi Sutanto keliling ke eropa dan membawa API KEGERAKAN. Dan dimana-mana diseluruh dunia kalau anda lihat ada pelajar/komunitas Indonesia selalu ROH TUHAN bekerja, ITU AWAL tahun 79 di kota Semarang, Pertobatan saya adalah bagian daripada PANEN awalnya Tuhan Yesus dikota Semarang untuk pelajar.

Waktu terus berjalan mulailah ada PANGGILAN dalam hidup saya untuk menjadi seorang HAMBA TUHAN, tapi saya mau beritahu saudara saya dipanggil jadi hamba Tuhan bukan karena mimpi atau penglihatan, atau malaikat datang. Semuanya dimulai dengan ada KERINDUAN didalam hati saya, dulu saya sering kumpul dengan hamba – hamba Tuhan, mereka sering datang ke Semarang, saya berkata “ Tuhan hidup seperti mereka itu luar biasa, HIDUP CUMA 1X tapi setiap kali mereka datang kami diberkati “, saya berkata “ ada banyak orang hidup hanya UNTUK DIRI SENDIRI, cari kerja, cari duit, bangun keluarga, bangun perusahaan tapi hanya untuk diri sendiri .tapi orang –orang ini setiap datang HATI KAMI BERGAIRAH MENGIKUT TUHAN, saya berkata “ Tuhan aku mau HIDUP YANG MULIA seperti mereka.” 1X HIDUP tapi MULIA.

Tanpa saya sadari itu merupakan PANGGILAN Tuhan dalam hidup saya. Kemudian saya datang kepada ibu saya dan berkata “ aku mau jadi hamba Tuhan”. Ibu saya orang pertama yang langsung mengiyakan “aku sudah mengerti”, saya bilang “ darimana bisa mengerti”, dia cerita mengenai MIMPINYA, ibu saya bercerita : Ia melihat diatap rumah kami hinggap seekor burung merpati putih berkilauan, ada banyak orang mencoba naik untuk menangkap burung itu tapi tidak berhasil, dan ibu saya melihat saya membawa tangga dan naik keatap rumah ketika saya pegang burung itu tidak berontak dan saya membawa masuk burung itu kedalam rumah,kemudian ibu saya terbangun dan mendengar suara Tuhan Audible “ AKU MINTA ANAKMU JADI HAMBAKU “, Tuhan kalau Engkau yang minta malam ini juga aku serahkan ia kepadamu.
memang ibu saya punya karunia mimpi, sering saya jika ada pergumulan bertanya kepada ibu saya dan Tuhan memberi jawab melalui mimpi kepada ibu saya. Saat ini semua keluarga saya, adik-adik saya, orang tua saya dan mertua saya melayani digereja dan mensuport saya.
Ayah saya berpendapat lain beliau aktif digereja, tahu gaji pendeta itu berapa, ayah saya berkata “ Jangan, pendeta itu puasa terpaksa, tidak ada pendeta hidupnya enak, hidupnya dikontrol oleh majelis, majelisnya bisa kaya kamu melarat terus ”, itu pemahaman dulu, lama –lama ayah saya melihat suatu yang berbeda dari hidup saya, dia lihat ketika saya sharing firman tetapi pikirannya belum dapat memahami, saya doakan ayah saya, akhirnya ayah saya berkata “ baik, aku tidak bisa menyangkali kamu memang dipanggil menjadi hamba Tuhan,tapi dia berkata “ aku mau selesaikan kewajibanku sebagai orang tua, aku minta satu syarat, berikan ijazah kesarjanaanmu setelah itu berikan hidupmu sebagai hamba Tuhan.”

Setelah waktu berjalan ada seorang hamba Tuhan dari Australia, perth, dan dia sudah mensponsori dua teman saya sekolah alkitab di Perth, satunya pak Bambang budianto dan satu lagi Pak Sony Mandagi, mereka berdua sudah berangkat, saya orang ketiga yang ditawari. Dia berkata “ kalau kamu mau jadi hamba Tuhan kamu bisa sekolah di kotaku, kamu bisa kerja di yayasanku, aku akan beri kamu uang saku tapi uang sekolah dan tempat tinggalmu gratis”, wah saya bergairah sekali, saya cerita kepada teman –teman “ aku mau sekolah teologia selama 3 tahun dan pulang mengabdi jadi hamba Tuhan ”, karena pada saat itu pemahaman kami sederhana sekali, mau jadi hamba Tuhan sekolah alkitab. Saya tidak pernah mengerti bahwa sebetulnya Tuhan bisa didik kita langsung dan hal itu belum menjadi pemahaman saya saat itu.
Kurang seminggu beliau datang ke semarang, saya berdoa di Taman Getsemani, saya masuk kegua, guanya belum seindah sekarang, sekarang mirip taman eden, dulu yang ada tangisan dan air mata, saya masuk disana, saya sendirian bersama Tuhan, saya berdoa “ Tuhan aku mau ke Australia, aku mau menyiapkan hidupku sekolah alkitab supaya kelak aku bisa jadi hambaMU melayani Engkau.”

Ketika saya berkata begitu, Tuhan Berbicara “ JANGAN TINGGALKAN KOTA INI ”, saya berkata “ Tuhan aku mau ke Australia “, Dia berkata “ JANGANKAN KE AUSTRALIA KALAU KAMU TAAT AKU AKAN BAWA KAMU KESELURUH DUNIA “, saya bersaksi kepada saudara itu betul, sudah puluhan Negara saya kunjungi karena Injil Tuhan Yesus, tahun ini akan cukup padat buat saya, saya harus berbicara dibeberapa Negara, saya baru kembali dari Singapore, saya juga harus mengajar di kuala lumpur Scholl of Act, bulan juni saya harus ke Amerika dan November kembali lagi, saya akan berkotbah di gereja Tommy Barnet, gereja terbesar ketiga di Amerika dan anda akan dilayani oleh beliau bulan agustus, ini orang besar yang sangat humble, hobienya makan karie India. Schedule saya padat sekali. Sampai hari ini Dia genapi apa yang Dia janjikan, 5 benua hampir semua sudah saya datangi.


Saya berkata “ Tuhan aku harus sekolah dimana? ”, Tuhan berkata “ KULIAH DISEMARANG, AMBIL JURUSAN YANG PALING KAMU SUKA “, anda tahu kegemaran saya dari kecil bukan matematika dan kimia tapi saya suka baca komik dan komik saya baca bukan sekedar dongeng tapi cerita yang ada sejarahnya, Dari dulu saya suka sejarah. Saya keluar dari gua dan memberitahukan hal itu kepada orang tua saya, mereka berkata “ kenapa?”, jujur saya KECEWA tapi karena ENGKAU YANG BERKATA-KATA, aku mau TAAT Tuhan.
Saya daftar di Universitas Diponegoro ambil jurusan SEJARAH, saya diterima, semua orang bingung, tapi sekian tahun kemudian saya baru menyadari DIA PUNYA RENCANA YANG LUAR BIASA BAGI HIDUP SAYA. Hari ini pun saya masih merasa seperti bermimpi, belakangan saya tahu SEJARAH/HISTORY adalah KISAH TENTANG DIA/TUHAN, he he…itu pendapat saya. Apa yang terjadi saya kuliah dan Tuhan mulai mengembangkan pelayanan saya, saya berkotbah, dikampung-kampung, dipersekutuan doa rumah tangga, 5-7 orang, teman-teman saya berkata memang ada yang DIFERENT dari cara kamu berbicara, ketika saya 2 tahun di UNDIP, setiap tahun saya rangking 1 bukan karena saya pintar tapi karena saya memang SUKA, sebagian besar teman saya masuk kejurusan ini karena terpaksa, banyak orang berpendapat “ mau jadi apa masuk sejarah?, jadi fosil, mau ngapain? cari duit apa?, kenapa belajar majapahit? Its over, tinggal reruntuhan,ngapain?, kalau orang belajar scyne mereka belajar masa depan, tapi kamu belajar masa lalu.

Tapi kalau anda nikah dengan orang jurusan sejarah makin anda tua makin anda dicintai karena sukanya sama tua-tua, ha ha…., jadi istri saya bahagia sekali karena aku semakin tua kamu semakin cinta kepadaku, amin. Suatu hari ada pemberitahuan dari pihak UNDIP dan berkata “ kami punya calon yaitu anda, untuk mengambil S2 di Belanda dan setelah lulus anda dapat mengajar disini.” Semua teman-teman saya membelalakan mata, mereka berkata bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk anda naik menjadi pegawai negeri. Tapi saya mengerti PANGGILAN saya dan saya menjawab dengan sopan kepada pihak UNDIP, “ saya berterima kasih atas apa yang ditawarkan tapi saya minta maaf, karena saya sudah berkomitment untuk melayani Tuhan, izinkan saya mengabdi kepada bangsa dan negara ini lewat jalur yang lain “, mereka bisa mengerti.

Kemudian saya lulus kuliah dengan angka yang terbaik dan orang tua saya bahagia, setelah wisuda saya selesai saya serahkan Ijazah sarjana saya kepada ayah saya. Ayah saya berkata “ tugasku sudah selesai, silahkan melayani Tuhan “, tetapi semua yang perkataan itu tidak sederhana seperti apa yang anda pikir, setelah lulus terus mau ngapain. Kurang satu bulan sebelum saya lulus, ketika itu saya lagi naik motor mau kuliah, dan saya berkata-kata kepada Tuhan “ Tuhan katanya Engkau mau pakai aku tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada tanda-tanda Engkau akan pakai aku, tapi aku masih kotbah dipersekutuan doa dengan 5 -7 orang, seminggu sekalipun tidak hanya 1 bulan sekali , tidak ada signal apapun bahwa Engkau akan memakai aku, terlanjur aku tolak sekolah alkitab di Australia, aku tolak kuliah di Belanda untuk menjadi dosen, kapan Tuhan?, ini pertanyaan yang sering terjadi ketika Tuhan menjanjikan sesuatu dan kita menunggu penggenapannya.”

Tuhan menjawab pertanyaan saya “ SETELAH LULUS MENIKAH DULU, SETELAH MENIKAH AKU AKAN PAKAI ENGKAU “, “ Tuhan menikah bukankah perlu biaya, rumah tangga kan perlu income, kalau aku tidak bergerak dalam pekerjaanMU artinya aku tidak ada income buat hidupku bagaimana aku berani menikahi calon istriku?, aku beri makan dia apa?, tapi Tuhan tetap Tuhan, DIA diam saja dan berbicara cukup sekali, tapi saya dari dulu DIDIDIK OLEH TUHAN, saya akan coba apa yang terbaik yang saya bisa, saya berbicara kepada calon istri saya “ Tuhan bicara kita segera menikah”, ia menjawab “ amin”, “ kamu mau kawin dengan pengangguran?”, “ ya kalau Tuhan suruh tidak masalah”, memang istri saya pribadi yang sangat independent, tidak bergantung kepada orang tua, background dari keluarga yang mampu, dia belajar hidup bergantung dengan Tuhan, itu merupakan support besar dalam hidup saya.
Dan kemudian singkat cerita kami menikah, kami mulai dengan tidak punya apa-apa, tidak berani pesta, dan waktu itu belum berlaku ucapan dalam undangan “ tanpa mengurangi rasa hormat kiranya tanda kasih bapa & ibu tidak merupakan barang atau karangan bunga,” atau kesimpulannya “ duit dong ”, ha ha…, kami tidak pesta hanya menikah digereja, saya hubungi almarhum Bapak Damaris untuk memberkati pernikahan kami. “ Nikah kamu, umur berapa,25 om.”, kalau disemarang tradisinya menikah hari minggu karena orang daerah hari sabtu banyak yang masih bekerja dan kalau anda tidak pesta, nanti setelah selesai pemberkatan pernikahan, tamu-tamunya kalau pulang diberikan roti atau kue, sebagai tanda terima kasih, saya masih ingat kira- kira biayanya Rp 300 ribu, tahun 1987.

Kenapa saya cerita ini, nanti supaya anda mengerti,kalau anda mengikuti apa yang terjadi akarnya dari situ, kenapa orang ini jadi aneh karena dasarnya begitu. Dari sangat muda Tuhan didik saya sehingga itu mempengaruhi KARAKTER dan IMAN saya sampai dengan hari ini, pada saat itu saya tidak punya uang untuk membeli roti, butuh uang kira-kira Rp 300 ribu, teman saya pak Timotius, sekarang masih bersama-sama dengan kami, dulu ia punya percetakan kecil dan ia kenal dengan pemilik satu toko roti disemarang langganan percetakannya, ia berkata “ aku akan pesan roti untuk keperluanmu, terus bayarnya dengan giro mundur 2 hari “, saya berkata “ nanti bayarnya bagaimana? ”, “ dari uang sumbangan,” saya tak punya pilihan. Akhir pernikahan saya berlangsung dan berjalan dengan baik, karena keluarga istri saya pada waktu itu sebagian besar belum didalam Tuhan, mereka tidak pernah ke gereja, acara pernikahan dibuat sangat berbeda kami maju dialtar dan diberkati, HADIRAT TUHAN luar biasa, semua hadirin berkata ADA SESUATU YANG BERBEDA, saat ini saya mengerti itulah KEHADIRAN TUHAN sendiri.

Hari ini hampir semua keluarga istri saya mengenal Tuhan Yesus, dan setelah selesai pernikahan saya mendapat begitu banyak hadiah, setumpuk album, ratusan gelas, puluhan jam dinding, panci, termos, dan banyak yang lain, tapi ada juga orang yang berbelas kasihan dan menyumbang uang. Sehari kemudian saya kerumah pak Timotius untuk membayar hutang saya dan yang luar biasa, uang yang saya dapatkan jumlahnya persis Rp 300 ribu. Dan teman saya pak Timotius memberi saran hadiah yang saya dapatkan jangan dijual tapi disumbangkan kembali jika saya mendapat undangan, ha ha… akhirnya barang- barang itu habis juga.
Dua minggu setelah saya menikah, ajaib, Pak Timotius Arifin saat itu gembala GBI di Denpasar, mengundang saya berkotbah di Surabaya, waktu itu beliau yang memulai Surabaya Praise Center, dimulai tahun 80, dan saat itu juga sedang boming FGBMFI ( Full Gospel Bisnisman Fellowship international ) beliau adalah bagian dari kegerakan itu, dan pak Arifin yang mempromosikan pelayanan saya, ia yang menyarankan kepada para ketua chapter dan gereja – gereja untuk mengundang saya. SEJAK ITULAH SAYA MENJADI PENGINJIL, saya keliling kemana- mana. Saya nikmati anugerah Tuhan yang luar biasa.
Background saya bukan orang yang duduk dan belajar, saya tidak pernah sekolah alkitab, dari saya muda TUHAN DIDIK saya, tidak ada orang yang secara dekat mensupport saya kecuali istri saya,
tapi yang paling DOMINAN didalam hidup saya adalah ROH KUDUS, saya belajar bahwa DIA TEMPAT BERGANTUNG dan MEMBERIKAN ARAHAN dalam hidup saya!.

Sampai pada tahun 1990, Tuhan berkata kepada saya “ BUAT GEREJA DISEMARANG “, pada akhir 80 banyak teman-teman penginjil mulai mendirikan gereja, pak Yeremia Rim mulai dengan GKPB ( Gereja Kristen Perjanjian Baru ), Danny Tumiwa, Timotius Arifin, Silas Bela dan banyak teman-teman penginjil lain. Dulu kami ini ibaratnya pendekar yang suka berkelana, tapi akhirnya satu – persatu dari mereka akhirnya ke gereja lokal arahnya. Saya masih bertahan karena saya merasa panggilan saya adalah PENGINJIL, saya berkata pekerjaan dan panggilan paling berat dan tidak enak adalah menjadi GEMBALA, paling enak adalah menjadi PENGINJIL, cukup dengan bahan kotbah tiga, keliling Indonesia orang tidak tahu, zaman dulu belum banyak recording kaset kotbah apalagi video seperti sekarang, kecuali lagi sial ada jemaat yang juga keliling mendengarkan anda ternyata kotbahnya sama, saya dulu sering menginap dirumah gembala, kasihan sekali hidupnya, 24 jam ngurusin jemaat, hampir setiap hari harus berkotbah, minggu kotbah digereja, senin kotbah di pos PI, selasa kotbah di bible study, rabu kotbah di kaum wanita, kamis di kaum pria, jumat di dewasa muda, sabtu kaum remaja, orang yang sama seminggu bisa kotbah 7x, dapat bahan darimana?, lama-lama bisa kering, jemaatnya berkata “ pak undang tamu dong, kalau ada tamu “ Kebangunan Rohani “, kalau gembalanya “ Ketiduran Rohani ”, pendeta tamu selalu kelihatan lebih baik, kenapa? Karena kita kumpul hanya dipermukaan, pendeta tamu dengan kesaksiannya yang fantastis, jemaat sering membanding-banding dengan gembalanya. Saya mengerti hal seperti itu karena saya menyaksikannya bertahun-tahun.
Saya berkata “ jadi pendeta/gembala itu bukan panggilan saya “, kenapa?, pertama : saya paling malas untuk counseling, kedua : saya juga paling malas besuk jemaat, sampai hari ini belum sembuh juga penyakit saya itu, saya paling suka di kasih mimbar dan kotbah tapi untuk ladenin orang, dengerin orang ngeluh, “ yah ini orang sudah tahu persoalannya, ngerti jalan keluarnya tapi cari pembenaran dirinya “, kadang –kadang saya tidak sabar.

Ketika Tuhan berbicara pertama kesaya “ BERHENTI NGINJIL MULAI DIRIKAN GEREJA “, suara itu saya tengking “ dalam nama Yesus setan engkau diam “, untuk yang kedua kali Tuhan berbicara kepada saya “ ENGKAU TIDAK BISA SEPERTI YANG DULU LAGI, ENGKAU AKU PANGGIL UNTUK DIRIKAN GEREJA DISEMARANG “, saya ulang lagi “ iblis dalam nama Yesus diam “, Tuhan berkata “ AKU KENAPA ENGKAU TENGKING “, kaget saya “ loh Tuhan ya”, baru saya sadar..
Tapi tidak gampang saudara, hati saya maju mundur maju mundur, aku tak bisa Tuhan, waktu itu saya punya persekutuan doa, sekitar 100 orang yang hadir tapi saya tidak menggembalakan mereka, saya undang saja hamba-hamba Tuhan untuk kotbah ditempat saya, ketika Tuhan berkata mulai gereja itu tekanan batinnya luar biasa, dan ketika kami mulai kebaktian kami pertama minggu pagi, yang datang hanya 25 orang, termasuk saya, istri saya, pemain music dan beberapa teman bantu jadi usher. Saat ini beberapa jemaat sudah pulang kerumah BAPA.

DiSemarang ada jalan namanya jalan gajah mada, disitu ada gereja Bethany, digembalakan oleh Bapak dan ibu Sebadja, mereka saat itu sedang berkembang dengan luar biasa, kami menyewa sebuah tempat tidak jauh dari mereka, tadinya sebuah gudang dan tidak ada air Conditionernya, itu tempat termurah yang kami bisa dapat, anda kalau mau start sesuatu disamping orang yang lagi maju banget, cuma dua pilihannya anda ikut kena luberannya sehingga ikut maju atau anda akan habis dilibas mereka dan pada waktu itu kenyataannya adalah pada pilihan kedua. Tidak ada orang yang ketempat kami.
Ditanya kepada jemaat pada saat itu, “ ibu kenapa tidak ikut pindah kesebelah?” “ wah saya kasihan dengan pak Petrus kalau saya pindah habis jemaatnya “, saya mulai dengan sesuatu yang kecil dan tidak berkembang. Saya berkata “ Tuhan lihatlah kenyataannya, aku tidak bisa “, tapi TUHAN DIAM saja. Sekarang saya MENGERTI.
BAGIAN KITA ADALAH MENTAATI APA YANG DIA PERINTAHKAN!


Kami tidak pernah BERMIMPI bahwa hari ini seperti yang sekarang, jemaat sekarang yang terdaftar resmi 6000 orang, tapi jumlah seluruh pengunjung 8000 orang, Tuhan beri kami Anugerah, kami punya sekolah, kami punya Radio, kami juga melayani para pecandu narkoba, Tuhan bri kami Klinik pengobatan, kami punya Toko buku dan publishing company, kami punya para misionaris yang melayani di kamboja, vietnam dan di paloh, banyak yang Tuhan kerjakan melalui kami yang tidak masuk diakal.



SERING KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN RENCANAKAN BUAT KEHIDUPAN KITA, BIARKAN ROH KUDUS DIDEPAN KITA DAN KITA DIBELAKANG MENGIKUTINYA DENGAN SETIA,
BAGIAN KITA CUMA SATU LAKUKAN DENGAN TAAT, APA YANG TUHAN PERINTAHKAN DALAM KEHIDUPAN KITA,
PADA WAKTU ENGKAU MENTAATI APA YANG DIA MAU, ANDA AKAN MELIHAT KUASA PENCIPTAAN TUHAN AKAN BERLAKU DENGAN SANGAT HEBAT DALAM KEHIDUPAN ANDA !.

Sabtu, 14 Juli 2012

A Story About A Little Princess by the name of "Aneth"....

Just want to share a story...
A Story about A Girl who i never met, but already encounter my heart with her touching messages...
About A Little Girl who i never have conversation with, but already talk much to me through her struggle in fighting pain and agony...
About A Little Princess by the name of "Aneth"....

Aneth.. Gadis kecil yg sakit leukimia .... usia Aneth sudah hampir 8 tahun dan tidak terasa sudah 3 tahun dia habiskan masa-masa kecilnya untuk berjuang melawan penyakitnya .

Aneth melalui masa 3 Tahun ini dalam sebuah Perjuangan yang heroik..  Dia berdoa... mengimani... memperkatakan bahwa Tuhan sanggup menyembuhkannya!
Dimanakah kita sering menemukan anak-anak kecil seperti itu ?
Anak-anak Kecil dengan Iman yang Besar ?

Namun,
Ada Generasi seperti Aneth yang memiliki tubuh kecil namun dengan Iman yang Besar!
Ada Generasi seperti Aneth yang memiliki tubuh yang lemah namun dengan Roh yang kuat!

Ada Generasi seperti Aneth yang memiliki tubuh yang rapuh namun dengan Keyakinan yang Teguh!

( Lalu Yesus berkata, "Percayalah! Hanya kalau kalian berubah dan menjadi seperti anak-anak, kalian akan menjadi anggota Kerajaan Allah."- Mat 18:3,BIS)

Ada Generasi seperti Aneth yang akan melihat dan mengalami Keajaiban Ilahi melalui penderitaan, kesakitan dan kepedihan karena sakit penyakit mereka!
( Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu..akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."- Yoh 11:4)


Ada Generasi seperti Aneth yang akan menjadi Suara Allah yang menyuarakan Pengharapan bagi banyak orang di tengah-tengah kondisi mereka yang sepertinya terlihat tanpa Pengharapan!
( Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"-Rom 12:12)

Ada Generasi seperti Aneth yang melalui kisah hidupnya akan memberikan Kekuatan kepada mereka yang lelah dalam menjalani hidupnya hari-hari ini.. Aneth menanti-nantikan Tuhan dan mendapat kekuatan baru.
( Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.- Yes 40:31)


Seorang teman pernah bercerita ketika beberapa orang bertanya kepada Aneth apakah dia percaya Tuhan bisa sembuhkan, dan Aneth menjawab dengan polos namun penuh Keyakinan,"Ya, Aneth Percaya Tuhan Pasti tolong Aneth..."


*Berikut ini sepenggal surat yang ditulis tentang kondisi aneth saat ini.....


Tuhan sudah menolong ... menjaga  dan memelihara aneth hingga saat ini ...
Tuhan yg pakai kita semua untuk membantu Aneth baik moril maupun materiil ... apapun yg sudah kita berikan itu yg membuat Aneth bisa kuat dan masih bisa melakukan pengobatan hingga saat ini ....

Teman2 disaat ada Yayasan yg siap membiayai Aneth melakukan tranplan ada saja kendala2 yg datang ..

Aneth terkena virus di paru2 dan bahkan matanya ... mau tidak mau tranplan tertunda karena hal itu ... pengobatan untuk pembersihan virus harus dilakukan dulu sebelum tranplan ... biaya yg harus dikeluarkan selama pengobatan pembersihan virus itu sangat  besar sekali..

Sekarang dokter menyatakan Aneth siap melakukan tranplan dan biaya untuk transplanpun sudah disiapkan oleh sebuah yayasan ...
Tapi proses tranplan itu tidak bisa dilakukan karena orangtua Aneth masih menunggak biaya waktu pengobatan pembersihan paru2 dan mata aneth yg terkena virus, tunggakan itu lebih kurang 87.000 singapore dollar .... tunggakan biaya yg cukup besar ... cukup membuat orangtua aneth bahkan kita semua sempat pusing dan bingung ... bagaimana bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu cepat supaya aneth bisa cepat juga melakukan tranplan ..


Teman2 saya percaya  ... kalau dari awal Tuhan sudah tolong aneth saya yakin diakhir proses penyembuhannya inipun Tuhan pasti tolong ...

Mari kita bantu aneth ..
Mari kita turut serta dalam perjuangan anak kecil ini dalam memegang Keyakinan dalam dirinya akan Kesembuhan dan Pemulihan.
Mari kita mendukung dan menopang Aneth dalam memperjuangkan Imannya...

Dukungan kita baik secara Doa, Moril dan Dana, baik besar maupun  kecil sangat dibutuhkan aneth saat ini..

Saya menjamin bahwa bantuan  yg teman2 berikan tidak akan disalah gunakan ... semua itu memang akan digunakan untuk pengobatan aneth yg sangat mendesak ini ...

Bagi teman2 yg rindu membantu aneth dalam bentuk materi dapat di transf ke orang tua aneth sbb :
-BCA 0350175318 an Tati Sedjati Sumar ( mama aneth )
-BCA 7660309246 an Jupri Hutardja Gonardi. ( papa aneth )....

Kiranya dengan pengalaman aneth ini kita akan lebih mensyukuri berkat dan kesehatan yg sudah Tuhan berikan kepada kita terutama kepada anak2 kita .....sebelumnya saya ucapkan terima kasih buat teman2 yg sudah meluangkan waktunya untuk membaca e-mail ini - GBU all - salam Lanny
.


Sebuah Doa : "Tuhan, Generasi itu sedang muncul... Generasi yang akan tetap berkata Tuhan itu Baik sekalipun keadaan sekeliling mereka sepertinya tidak baik. Generasi yang memiliki Pengharapan, Keyakinan dan Kebahagiaan sejati di dalamMu. Amin."


.

MINISTRY @ YOUTH CATHOLIC CHARISMATIC - KATEDRAL

I was so excited everytime God allow me to minister to this Youth...
It has been the Desire that God put in my heart to see His Generation in Catholic Churhes
Raised - up and walking in their Divine Calling as An Army of God!

I'm Dreaming, Believing, Declaring and Contending to see Thousands of Catholic Youths come to Jesus and
Radically stirred to be His Army in this last days!  Yeeayy....

I Believe that God will open the Door for me to minister to more catholic youth in this country and throughout the world. For His Glory sake !








DONT LET.......

DONT LET PEOPLE WHO DONT HAVE PASSION FOR REVIVAL TELL YOU THAT YOUR PRAYER FOR REVIVAL IS WORTHLESS...

DONT LET PEOPLE WHO DONT HAVE DESIRE FOR REVIVAL IN THEIR HEART TELL YOU THAT YOUR HEART ISN'T PURE...

DONT LET PEOPLE WHO DONT HAVE LOVE FOR THE LOST SOULS TELL YOU THAT YOUR EFFORT FOR EVANGELISM IS VAIN..

DONT LET PEOPLE WHO ARE TOO LAZY TO PRAY TELL YOU THAT YOUR PRAYER IS POWERLESS..

DONT LET PEOPLE WHO LOVE TO LIVE IN COMPROMISE WITH SIN TELL YOU THAT YOUR SACRIFICE TO LIVE IN HOLINESS WILL FAIL..

DONT LET PEOPLE WHO DONT WANT TO WORSHIP JESUS TELL YOU THAT YOU ARE TOO EMOTIONAL WHEN YOU WORSHIP JESUS..


DON'T LET THEM STOP YOU IN YOUR PASSIONATE PURSUIT FOR REVIVAL!


Senin, 25 Juni 2012

IT'S A TEST FOR THE BEST LIFE !


IT'S A TEST FOR THE BEST LIFE !


Ujian....
Hampir setiap kita pasti pernah mengikuti Ujian, khususnya Ujian Kelulusan di Sekolah atau Kampus kita.
Disebut Ujian karena pada saat itu kita diminta menjawab serangkaian pertanyaan mengenai hal-hal yang
sudah kita peroleh dan pelajari dari Pengajar kita... Disebut Ujian karena pada saat itu kita diminta
mempraktekkan / mengaplikasikan segala instruksi maupun pengetahuan yang telah kita peroleh dari pengajar kita.

Dan dalam sebuah Ujian, Idealnya adalah kita tidak boleh menanyakan jawabannya kepada siapapun , termasuk kepada Pengajar kita. Kita pun tidak boleh mencontek ataupun kalau memakai istilah sekarang, 'meng-CopyPaste' jawaban orang lain.
Setiap jawaban harus berasal dari diri kita sendiri, kita menggali ke dalam diri kita dan menemukan jawaban yang sebenarnya telah ada disitu. Mengapa jawabannya sudah ada dalam diri kita? itu karena setiap pengetahuan, pelajaran dan instruksi yang telah diberikan oleh Pengajar tersimpan dalam memori kita, itupun jika kita sungguh-sungguh memperhatikan selama masa-masa belajar.

Ayub 23:10, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."

Dalam perjalanan hidup saya bersama Tuhan, saya pernah beberapa kali mempertanyakan peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam hidup saya.
Saya bertanya pada Tuhan;
"Mengapa saya dan keempat adik saya harus kehilangan seorang ayah pada saat kami masih sangat membutuhkan sosok ayah dalam keluarga?"  
"Mengapa begitu berat dan besar harga yang harus dibayar dalam meresponi PanggilanNya dalam Pelayanan?"
"Mengapa rekan-rekan saya dalam pelayanan memandang saya berbeda karena saya terkadang begitu emosional saat menyembah Tuhan?"
"Mengapa saya pernah gagal dalam merintis sebuah pelayanan?"
"Mengapa kelihatannya sulit menemukan Pasangan hidup yang sepadan? (seringkali mendapatkan apa yang sudah ditemukan jauh lebih sulit.. :p)
"Mengapa begini... mengapa begitu...?"

Dan yang lebih membuat saya kadang hilang kesabaran adalah ketika Allah seakan berdiam diri dan tidak menjawab saya...:(

Seiring berjalannya waktu.. Roh KudusNya memberi sebuah pengertian.
Sahabatku, saat kita berada dalam masa-masa belajar, kita akan mendapati bahwa Tuhan hampir selalu menjawab setiap pertanyaan kita.
Dia memberi peneguhan demi peneguhan mengenai hal-hal yang kita dapatkan dalam doa dan meneranginya dengan FirmanNya.
Dia terasa begitu dekat saat kita terluka, saat kita bersedih dan saat kita merasa sendiri.
Dia hadir dalam setiap ibadah yang kita hadiri dan menyatakan kehadiranNya pada kita.
Itu karena kita sedang berada dalam Masa-masa belajar...


Namun, semuanya menjadi berbeda ketika Allah mendadak berdiam diri...
Seakan-akan Dia membiarkan kita berada dalam kebingungan karena tidak menemukan jawaban..
Seakan-akan Dia membiarkan kita sendirian..
Seakan-akan Dia membisu dan juga tidak menghiraukan jeritan, teriakan bahkan air mata kita.

Kita perlu memahami... kita perlu menyadari.
Masa Belajar di Semester 2 dalam sekolah Kehidupan hampir selesai, dan kita sedang memasuki masa-masa Ujian.
Respon kita saat menghadapi Masa-masa ujian akan menentukan apakah kita dapat naik ke Tingkat berikutnya atau kita masih perlu belajar di tingkat Pertama.
Itulah sebabnya banyak orang kristen yang walaupun sudah tua dalam usia, namun masih seperti anak kecil dalam Perjalanan bersama Tuhan. Orang-orang kristen ini cuma menjadi dewasa dalam usia dan mungkin pemikiran, namun tidak benar-benar Dewasa dalam roh!
Saat kita mau berjalan bersama Tuhan, kita tidak bisa mengandalkan pemikiran kita kita harus memiliki roh yang peka dan terus menuju Kedewasaan.

Saat kita memasuki masa-masa Ujian, TUhan tidak akan menjawab setiap pertanyaan kita... Dia tidak akan terpengaruh dengan bujuk rayu kita (sekalipun kita berdoa puasa 40 hari..)
Dia seakan-akan sengaja mengabaikan keluhan dan gerutuan kita.

Saat kita ada dalam masa-masa Ujian Ilahi, ikutilah nasihat yang tertulis dalam kitab Mazmur dan yesaya ini,
Mazmur 46 : 11,"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
Yesaya 30 : 15,"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Pada masa-masa Tuhan menguji kita, belajarlah untuk Berdiam... tinggal tenang... Minta Roh Kudus menerangi hati kita, karena dari dalam hati kita, kita akan menemukan Jawaban dan Tuntunan yg sebenarnya telah Tuhan taruh di dalamnya pada masa-masa kita diajar oleh Dia.

Ketika kita mendapatkan suatu Peneguhan pada masa-masa belajar, seringkali apa yang tadinya merupakan sebuah peneguhan dapat menjadi sebuah tanda tanya saat kita berada dalam masa-masa Ujian. Dan kita akhirnya mulai mempertanyakannya dan bukannya melangkah dengan Iman berdasarkan Peneguhan tersebut.
Dari pengalaman saya pribadi, ketika Tuhan meneguhkan RencanaNya atas saya bahwa saya harus membangun sebuah Komunitas dan menggembalakannya, maka masa Ujian itupun datang, dimana saya sempat kembali mempertanyakan apakah saya harus membangun Komunitas tersebut atau tidak? apakah saya harus menggembalakannya?
Mengapa saya mulai mempertanyakannya lagi? karena pada masa-masa Ujian, seringkali situasi kelihatan tidak mendukung dan bahkan terkesan Mustahil!
Puji Tuhan, karena Kasih KaruniaNya yg besar, saya tetap melangkah meresponi Peneguhan Ilahi yang telah saya miliki.

Sahabatku, Mari kita belajar menikmati Perjalanan kita bersama Tuhan dalam Sekolah Kehidupan ini.
Kita menikmati masa-masa dimana kita belajar dari Dia... Kita pun menikmati masa-masa dimana kita Diuji olehNya.

Percayalah, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."(Rom 8:28)




Minggu, 24 Juni 2012


Pelayanan di KKR Anak Muda Gabungan Gereja di Pinggiran Kota Bogor.

Sangat tersentuh dengan antusiasme anak-anak muda yang datang dari beberapa denominasi gereja berbeda untuk beribadah bersama.

Firman Tuhan waktu itu berbicara tentang "EXTRAORDINARY GENERATION"
 
.

Kalau ada Extraordinary Generation, berarti ada juga Ordinary Generation. Banyak anak muda berkata bahwa mereka lebih baik menjadi Ordinary saja spy mereka tidak jatuh dalam kesombongan.

Namun, pada kenyataannya, ada lebih banyak Ordinary Generation yang hidup dalam iri hati, suka membandingkan diri dan sombong. Itu dikarenakan mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa mencapai hidup yang Maksimal dan Berbuah di dalam Tuhan. Sebaliknya, jika kita benar-benar menyadari Rencana Tuhan atas kita, seperti yang tertulis dalam KItab Daniel mengenai Generasi yang memiliki Spirit of Excellence ataupun seperti yang tertulis dalam Kitab Mazmur 139 bahwa Kejadian hidup kita Dahsyat dan Ajaib, maka kita akan menghargai diri kita sendiri dan menghargai Rencana Tuhan atas orang lain.

So, we are Extraordinary Generation not because we are great and capable, but because we have A Great God with An Extraordinary Plan for us !



 "Not My Dream, but YOUR Dream be done, Father!"

Pada suatu kali bermimpilah Yusuf.... ( Kej 37:5)

Yusuf adalah seorang anak muda yang sama dengan anak muda lainnya yang hidup pada zamannya...
Seorang anak muda yang memiliki impian... memiliki visi... memiliki banyak keinginan untuk dicapai.
Seorang anak muda yang merasa dirinya cukup tampan untuk menjadi Idola gadis-gadis..
Seorang anak muda yang berasal dari keluarga Kaya. Ayahnya, Yakub, memiliki kekayaan yang cukup untuk keturunan keluarga mereka selanjutnya.
Seorang anak muda yang menatap dunianya dan berkata,"Aku akan menaklukkan dunia dan menjadi salah satu tokoh terkenal!". Yusuf belajar berbagi macam ilmu pengetahuan... Layaknya seorang siswa teladan.

Tetapi,
Sesuatu membuat hidupnya Berbeda...
Sesuatu yang datang di saat yang tidak dia duga...
Sesuatu yang datang padanya di saat dia sebenarnya tidak mengharapkan....
Sesuatu yang datang di malam yang gelap... saat terlelap.
Sesuatu yang Memaksa masuk dalam alam pikirannya tanpa diundang...
Sesuatu yang merusak tidur nyenyaknya...
Sesuatu yang Menggoncang kenyamanannya..
Sesuatu yang Memanggil dan menuntut respon segera dari rohnya..
Sesuatu yang Besar.. dahsyat...Tak Terkatakan...
Sesuatu yang semua anak muda pada zamannya tidak pernah impikan..

Sesuatu itu adalah MIMPI.... atau dapatkah kita sebut, MIMPI ILAHI ?
Sesuatu itu dikenal dengan MIMPI ILAHI... karena Berasal dari ALLAH !

Hari-hari ini....
Ada anak-anak muda.... di Zaman ini... yang menjadi Pusat Perhatian BAPA..
Mereka menjalani hari-hari mereka yang kelihatannya biasa...
Mereka mungkin anak-anak muda yang terkesan biasa-biasa saja..
Mereka mungkin saja berasal dari sebuah keluarga yang biasa-biasa, ataupun  sebuah keluarga yang memiliki materi berlimpah namun tanpa Kasih sayang... tanpa Figur seorang ayah. 


Dan pada waktu yang telah ditetapkan Allah...
Sesuatu TIBA-TIBA membuat mereka BERBEDA dari anak muda lain yang hidup pada Masa ini...

Allah MENGINTERVENSI KEHIDUPAN MEREKA...
Di saat yang tidak mereka duga...

Allah "MENGGANGGU" KENYAMANAN MEREKA..
Di saat yang tidak mereka inginkan..

Allah "MEMBANGUNKAN" MEREKA DENGAN MIMPI NYA !
Di saat mereka tidak mengharapkan sebuah Mimpi tercipta...


Pada suatu kali bermimpilah Yusuf....lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya
( Kej 37:5)

Mimpi itu begitu indah.. begitu Besar..Begitu Dahsyat...
Sehingga membuat Yusuf "menceritakan" tentang mimpinya itu pada Saudara-saudaranya... mengharapkan dukungan... mencari penerimaan...
Jauh diluar dugaan Yusuf bahwa saudara-saudaranya... anggota keluarganya sendiri akan menertawakan, meragukan bahkan menganggapnya aneh karena mimpinya itu.
Saya pun pernah mengalami hal yang serupa...
Saya mendapati "keluarga" saya sendiri dalam gereja dan pelayanan memandang sebelah mata kepada mimpi-mimpi Ilahi yang saya miliki.
Pernah sekali waktu saya bertanya kepada Tuhan, "Mengapa mereka menginginkan saya menjadi seperti apa yang mereka inginkan? mengapa mereka tidak mau memberi perhatian kepada mimpi-mimpi Ilahi dalam diri saya? Mengapa sebagian dari mereka mengatakan kalau saya besar kepala, sementara sebagian lainnya mengatakan kalau saya terlalu mengada-ada?"
Namun, saya pun akhirnya menyadari... adalah percuma jika kita mengharapkan pengakuan dari manusia, dan Alkitab berkata dengan jelas, (Galatia 1:10-BIS), "Apakah dengan itu nampaknya saya seolah-olah mengharap diakui oleh manusia? Sama sekali tidak! Saya hanya mengharapkan pengakuan dari Allah. Apakah saya sedang berusaha mengambil hati manusia supaya disenangi orang? Kalau saya masih berbuat begitu, saya bukanlah hamba Kristus."


Sesuatu yang belum Yusuf sadari adalah
Mimpi itu Menuntut Pengorbanan... Mimpi-mimpinya sendiri harus dikorbankan.
Mimpi itu Meminta Ketaatan.. Ketaatan melewati Proses yang Berat.
Mimpi itu Mengharapkan Kesetiaan... Kesetiaan mendampingi Mimpi itu sampai menjadi Kenyataan...

Sang Pemberi Mimpi itu Mencari.... Mencari orang-orang yang mau Menerima MimpiNya dalam hidup mereka..


Beranikah kita hidup dan berjalan dalam MIMPI BAPA ?
Beranikah kita mati terhadap diri kita sendiri, supaya kita bisa hidup untuk BAPA ?
Yusuf sebelumnya tidak memiliki Keberanian itu... Namun, dia Memutuskan melangkah bersama BAPA...
Dan seiring perjalanannya bersama BAPA...
Seiring perjalanannya menghidupi MIMPI BAPA..
Keberanian itu MUNCUL..
Keberanian untuk berkata,"Not My Dream, but YOUR Dream be done, Father!"


PAda akhirnya...
Setelah ia menghadapi Penolakan dari keluarganya..
Setelah ia melewati Sumur Kegelapan hidupnya..
Setelah ia mengalami proses direndahkan dalam Istana Potifar...
Setelah ia berada dalam Penjara Ketidakadilan..


BAPA mengambil Pena-Nya, lalu Menuliskan sesuatu dalam Kitab Kehidupan Yusuf:

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap Yusuf, tetapi AKU, Allahnya, BAPAnya, telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar !"
( Kej 50:20-terj bebas )


HE CREATES THE DREAM... YOU DONT CREATE IT...
YOU JUST HAVE TO LIVE THE DREAM...!

Gathering of Revivalists !! haha..

Gathering  of Revivalists !! haha..

Its A Pleasure and Honor to know people like them !

Jujur saja, ini adalah sebuah pertemuan yang tidak direncanakan, namun saat kami akhirnya sama-sama berkumpul di sebuah rumah makan Jepang di Grand Indonesia, we knew that it was the "Appointed Time of God" .




Siapa saja yang ada di foto ?              
dari kiri ke kanan :
Michael Mimery, Joseph kelly, Andryanto Surya, Ko'Obhed,  Denny Franciscus, Jeje Ester, dan Cie Helena (istri Ko' Obhed)

Di Restaurant Jepang itu, selain makan-makan, kami saling share tentang Hati Tuhan untuk Generasi.
Betapa hari-hari ini kita melihat Generasi tanpa pembimbingan...tidak sedikit akhirnya yang berjalan tanpa Visi Ilahi dalam hidup mereka.
Kami juga sharing tentang manakah yang lebih penting ? melakukan apa yang menyukakan manusia ? ataukah melakukan apa yang menyukakan Tuhan ?
Well, itu sebuah pertanyaan yang kalau mau jujur, sulit dijawab dan tidak mudah untuk dilakukan... Karena kita tanpa disadari telah menjalani dan melakukan sesuatu dalam hidup kita untuk memenuhi ekspektasi manusia thd kita.

Coba kita pikirkan sejenak, teman-teman....
Dalam hidup ini, bahkan sejak kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, manakah yang lebih sering kita lakukan ? melakukan sesuatu karena kita ingin menyenangkan Tuhan ? ataukah melakukan sesuatu karena kita berharap menyenangkan manusia ? pernahkah kita memberi waktu untuk diri kita sendiri untuk berdiam dan bertanya kepada Tuhan,"apakah yang menyenangkan Dia?"

Di restaurant jepang itu, Ko Obhed share bahwa yang perlu kita cari lebih dulu adalah Perkenanan Tuhan atas hidup kita. And all of us Agree with it! Do u agree ?