.

.
.

Minggu, 24 Juni 2012

AREA PERASAAN VS AREA KETAATAN !

It's Sunday !!

How's your sunday ?
How's my sunday ?

Pagi tadi sekitar pukul 4 Pagi, sementara saya menghampiri Tuhan dalam doa, kata "Ketaatan" muncul dalam hati, sepertinya TUhan sedang tidak ingin berbicara banyak pagi tadi.. hehe..

Namun, walaupun hanya sepenggal kata "Ketaatan", saya tahu Tuhan ingin berbicara sesuatu... sesuatu yang penting, well begitulah apa yang saya rasakan dalam hati saya.


Dan Pagi yang cerah ini, di kota saya, Bandung, kata Ketaatan itu seperti muncul lagi secara tiba-tiba, dan saya merasa Tuhan berkata dalam hati saya,"How's your Sunday?"
I'm speechless... untuk  sesaat saya berdiam dan mulai bertanya lagi pada diri saya sendiri, apa yang membuat Hari Minggu ini berbeda?


Kita bisa menjawab,"Minggu ini saya diberkati di gereja..." Namun, bukankah ada minggu-minggu sebelumnya dimana hal seperti itu terjadi ?
Kita bisa menjawab,"Minggu ini saya merasa dikuatkan Tuhan untuk bangkit dari kejatuhan." Bukankah minggu-minggu yang lalu juga kita pernah mengalami hal yang sama ?
Kita bisa menjawab,"Minggu ini saya mendapat peneguhan... Tuhan berbicara pada saya dan meneguhkan saya." Bukankah minggu-minggu yang lalu pun kita pernah mengalami hal tersebut ?

Kalau saja muncul sebuah pertanyaan, adakah sesuatu yang BARU yang belum pernah kita alami sebelumnya, dan kita alami itu Minggu ini ? apakah jawab kita ?

Friends, betapa seringnya kita berputar-putar di area "PERASAAN" dan bukannya masuk dalam area "KETAATAN".

Kita seringkali merasa sedang berjalan dengan Tuhan, namun yang sebenarnya terjadi adalah kita sedang berhenti di area "PERASAAN" dan tidak melangkah ke dalam area "KETAATAN".
Perjalanan kita bersama TUhan hanya akan bergerak maju dalam "KETAATAN". Tanpa KETAATAN, kita hanya akan terjebak dalam perasaan puas dengan hadiratNya.

-Saya pernah menghadiri sebuah ibadah dan merasa Tuhan menjamah saya.. Namun, sepulangnya dari ibadah tidak ada langkah Ketaatan yang saya lakukan, saya hanya puas dengan jamahanNya pada saat ibadah.
-Saya pernah mendengar sebuah kotbah yang sangat menyentuh hati saya. Setelah mendengar kotbah itu saya begitu menyala-nyala untuk taat melakukan pesan Tuhan melalui kotbah tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, pikiran saya tidak lagi terfokus kepada Pesan Tuhan untuk saya lakukan, mengapa? karena perasaan tersentuh oleh kotbah itu sudah hilang.

Seharusnya kita dapat bergerak lebih jauh lagi dari hanya sekedar berada di area "PERASAAN", dan masuk dalam area "KETAATAN".
KIta bergerak maju dalam perjalanan kita dengan Tuhan bukan karena dorongan perasaan, namun karena langkah-langkah Ketaatan!
Merasakan peneguhan, merasakan jamahan Tuhan, merasakan dikuatkan, merasakan dibangkitkan dan segala macam perasaan-perasaan rohani lainnya tidak akan membuat Perjalanan kita bersama Tuhan mengalami Kemajuan. Hanya langkah-langkah Ketaatan akan SuaraNya yang akan membawa kita berjalan bersama Dia secara progresif.

Itulah sebabnya perjalanan kita dengan Tuhan bisa Stagnan, namun bisa juga Progresif! hanya karena kita merasakan Jamahan Tuhan bukan berarti kita sedang bergerak maju... Langkah-langkah Ketaatanlah yang menentukan!!
Yoh 10:4-5, "Gembala itu berjalan di depan, dan domba-domba itu mengikuti dia sebab mereka mengenal suaranya,"... Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya."
Kita berjalan mengikuti Tuhan bukan karena perasaan, namun terlebih karena Ketaatan terhadap suaraNya !

Saya sendiri mengakui bahwa dalam perjalanan saya bersama Tuhan, saya mencoba "menyelaraskan" antara Suara Tuhan untuk ditaati dengan "Perasaan" saya. Dan seringkali setelah sekian lama saya mencoba, perasaan saya tetap saja tidak selaras dengan SuaraNya! Namun, Ketaatan saya kepada SuaraNyalah yang menentukan apakah saya berjalan maju dengan TUhan atau tidak.

Pernah juga saya berpikir bahwa kalau ini memang suara Tuhan, maka saya akan merasakan Damai Sejahtera untuk melakukannya.
Namun, setelah saya mengetahui perjalanan tokoh-tokoh Alkitab, saya semakin mengerti bahwa "perasaan damai sejahtera" itu tidak selalu muncul dlm diri kita!

Yehezkiel 3:14, "Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat."
Yehezkiel mendengar suara Tuhan... dan TUhan menginginkan ketaatannya, tanpa memperdulikan apakah yehezkiel merasa damai atau tidak..

Kis 20:22, "Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ."
Paulus mendapat suara Tuhan, dan dia memutuskan untuk taat walaupun ancaman kematian ada di depannya, paulus tidak menunggu sampai dia mendapatkan sensasi "perasaan" damai !

Bukankah Tuhan Yesus sendiri berkata,"Barangsiapa mau berjalan bersama dengan Aku, HARUS menyangkal diri, memikul salib dan BARU ORANG ITU BISA MENGIKUT AKU."(Terj bebas). Matius 10:38, "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku."

Masihkah kita beralasan untuk berjalan dalam Ketaatan karena belum merasakan sensasi "Perasaan damai" itu dalam hati kita.
Ketika Allah menyampaikan sesuatu, PeneguhanNya juga akan selalu berasal dari FirmanNya, karena SuaraNya tidak akan bertentangan dengan Alkitab.

Saya semakin menyadari bahwa yang membuat Perjalanan kita dengan Tuhan Progresif dan Excited adalah karena Langkah-langkah Ketaatan yang kita lakukan, dan bukannya karena perasaan-perasaan kita.

So, How's your Sunday ? How's your Journey with God ? Have you Obey His Voice ?







Tidak ada komentar: