.

.
.

Senin, 25 Juni 2012

IT'S A TEST FOR THE BEST LIFE !


IT'S A TEST FOR THE BEST LIFE !


Ujian....
Hampir setiap kita pasti pernah mengikuti Ujian, khususnya Ujian Kelulusan di Sekolah atau Kampus kita.
Disebut Ujian karena pada saat itu kita diminta menjawab serangkaian pertanyaan mengenai hal-hal yang
sudah kita peroleh dan pelajari dari Pengajar kita... Disebut Ujian karena pada saat itu kita diminta
mempraktekkan / mengaplikasikan segala instruksi maupun pengetahuan yang telah kita peroleh dari pengajar kita.

Dan dalam sebuah Ujian, Idealnya adalah kita tidak boleh menanyakan jawabannya kepada siapapun , termasuk kepada Pengajar kita. Kita pun tidak boleh mencontek ataupun kalau memakai istilah sekarang, 'meng-CopyPaste' jawaban orang lain.
Setiap jawaban harus berasal dari diri kita sendiri, kita menggali ke dalam diri kita dan menemukan jawaban yang sebenarnya telah ada disitu. Mengapa jawabannya sudah ada dalam diri kita? itu karena setiap pengetahuan, pelajaran dan instruksi yang telah diberikan oleh Pengajar tersimpan dalam memori kita, itupun jika kita sungguh-sungguh memperhatikan selama masa-masa belajar.

Ayub 23:10, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."

Dalam perjalanan hidup saya bersama Tuhan, saya pernah beberapa kali mempertanyakan peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam hidup saya.
Saya bertanya pada Tuhan;
"Mengapa saya dan keempat adik saya harus kehilangan seorang ayah pada saat kami masih sangat membutuhkan sosok ayah dalam keluarga?"  
"Mengapa begitu berat dan besar harga yang harus dibayar dalam meresponi PanggilanNya dalam Pelayanan?"
"Mengapa rekan-rekan saya dalam pelayanan memandang saya berbeda karena saya terkadang begitu emosional saat menyembah Tuhan?"
"Mengapa saya pernah gagal dalam merintis sebuah pelayanan?"
"Mengapa kelihatannya sulit menemukan Pasangan hidup yang sepadan? (seringkali mendapatkan apa yang sudah ditemukan jauh lebih sulit.. :p)
"Mengapa begini... mengapa begitu...?"

Dan yang lebih membuat saya kadang hilang kesabaran adalah ketika Allah seakan berdiam diri dan tidak menjawab saya...:(

Seiring berjalannya waktu.. Roh KudusNya memberi sebuah pengertian.
Sahabatku, saat kita berada dalam masa-masa belajar, kita akan mendapati bahwa Tuhan hampir selalu menjawab setiap pertanyaan kita.
Dia memberi peneguhan demi peneguhan mengenai hal-hal yang kita dapatkan dalam doa dan meneranginya dengan FirmanNya.
Dia terasa begitu dekat saat kita terluka, saat kita bersedih dan saat kita merasa sendiri.
Dia hadir dalam setiap ibadah yang kita hadiri dan menyatakan kehadiranNya pada kita.
Itu karena kita sedang berada dalam Masa-masa belajar...


Namun, semuanya menjadi berbeda ketika Allah mendadak berdiam diri...
Seakan-akan Dia membiarkan kita berada dalam kebingungan karena tidak menemukan jawaban..
Seakan-akan Dia membiarkan kita sendirian..
Seakan-akan Dia membisu dan juga tidak menghiraukan jeritan, teriakan bahkan air mata kita.

Kita perlu memahami... kita perlu menyadari.
Masa Belajar di Semester 2 dalam sekolah Kehidupan hampir selesai, dan kita sedang memasuki masa-masa Ujian.
Respon kita saat menghadapi Masa-masa ujian akan menentukan apakah kita dapat naik ke Tingkat berikutnya atau kita masih perlu belajar di tingkat Pertama.
Itulah sebabnya banyak orang kristen yang walaupun sudah tua dalam usia, namun masih seperti anak kecil dalam Perjalanan bersama Tuhan. Orang-orang kristen ini cuma menjadi dewasa dalam usia dan mungkin pemikiran, namun tidak benar-benar Dewasa dalam roh!
Saat kita mau berjalan bersama Tuhan, kita tidak bisa mengandalkan pemikiran kita kita harus memiliki roh yang peka dan terus menuju Kedewasaan.

Saat kita memasuki masa-masa Ujian, TUhan tidak akan menjawab setiap pertanyaan kita... Dia tidak akan terpengaruh dengan bujuk rayu kita (sekalipun kita berdoa puasa 40 hari..)
Dia seakan-akan sengaja mengabaikan keluhan dan gerutuan kita.

Saat kita ada dalam masa-masa Ujian Ilahi, ikutilah nasihat yang tertulis dalam kitab Mazmur dan yesaya ini,
Mazmur 46 : 11,"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
Yesaya 30 : 15,"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Pada masa-masa Tuhan menguji kita, belajarlah untuk Berdiam... tinggal tenang... Minta Roh Kudus menerangi hati kita, karena dari dalam hati kita, kita akan menemukan Jawaban dan Tuntunan yg sebenarnya telah Tuhan taruh di dalamnya pada masa-masa kita diajar oleh Dia.

Ketika kita mendapatkan suatu Peneguhan pada masa-masa belajar, seringkali apa yang tadinya merupakan sebuah peneguhan dapat menjadi sebuah tanda tanya saat kita berada dalam masa-masa Ujian. Dan kita akhirnya mulai mempertanyakannya dan bukannya melangkah dengan Iman berdasarkan Peneguhan tersebut.
Dari pengalaman saya pribadi, ketika Tuhan meneguhkan RencanaNya atas saya bahwa saya harus membangun sebuah Komunitas dan menggembalakannya, maka masa Ujian itupun datang, dimana saya sempat kembali mempertanyakan apakah saya harus membangun Komunitas tersebut atau tidak? apakah saya harus menggembalakannya?
Mengapa saya mulai mempertanyakannya lagi? karena pada masa-masa Ujian, seringkali situasi kelihatan tidak mendukung dan bahkan terkesan Mustahil!
Puji Tuhan, karena Kasih KaruniaNya yg besar, saya tetap melangkah meresponi Peneguhan Ilahi yang telah saya miliki.

Sahabatku, Mari kita belajar menikmati Perjalanan kita bersama Tuhan dalam Sekolah Kehidupan ini.
Kita menikmati masa-masa dimana kita belajar dari Dia... Kita pun menikmati masa-masa dimana kita Diuji olehNya.

Percayalah, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."(Rom 8:28)




Minggu, 24 Juni 2012


Pelayanan di KKR Anak Muda Gabungan Gereja di Pinggiran Kota Bogor.

Sangat tersentuh dengan antusiasme anak-anak muda yang datang dari beberapa denominasi gereja berbeda untuk beribadah bersama.

Firman Tuhan waktu itu berbicara tentang "EXTRAORDINARY GENERATION"
 
.

Kalau ada Extraordinary Generation, berarti ada juga Ordinary Generation. Banyak anak muda berkata bahwa mereka lebih baik menjadi Ordinary saja spy mereka tidak jatuh dalam kesombongan.

Namun, pada kenyataannya, ada lebih banyak Ordinary Generation yang hidup dalam iri hati, suka membandingkan diri dan sombong. Itu dikarenakan mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa mencapai hidup yang Maksimal dan Berbuah di dalam Tuhan. Sebaliknya, jika kita benar-benar menyadari Rencana Tuhan atas kita, seperti yang tertulis dalam KItab Daniel mengenai Generasi yang memiliki Spirit of Excellence ataupun seperti yang tertulis dalam Kitab Mazmur 139 bahwa Kejadian hidup kita Dahsyat dan Ajaib, maka kita akan menghargai diri kita sendiri dan menghargai Rencana Tuhan atas orang lain.

So, we are Extraordinary Generation not because we are great and capable, but because we have A Great God with An Extraordinary Plan for us !



 "Not My Dream, but YOUR Dream be done, Father!"

Pada suatu kali bermimpilah Yusuf.... ( Kej 37:5)

Yusuf adalah seorang anak muda yang sama dengan anak muda lainnya yang hidup pada zamannya...
Seorang anak muda yang memiliki impian... memiliki visi... memiliki banyak keinginan untuk dicapai.
Seorang anak muda yang merasa dirinya cukup tampan untuk menjadi Idola gadis-gadis..
Seorang anak muda yang berasal dari keluarga Kaya. Ayahnya, Yakub, memiliki kekayaan yang cukup untuk keturunan keluarga mereka selanjutnya.
Seorang anak muda yang menatap dunianya dan berkata,"Aku akan menaklukkan dunia dan menjadi salah satu tokoh terkenal!". Yusuf belajar berbagi macam ilmu pengetahuan... Layaknya seorang siswa teladan.

Tetapi,
Sesuatu membuat hidupnya Berbeda...
Sesuatu yang datang di saat yang tidak dia duga...
Sesuatu yang datang padanya di saat dia sebenarnya tidak mengharapkan....
Sesuatu yang datang di malam yang gelap... saat terlelap.
Sesuatu yang Memaksa masuk dalam alam pikirannya tanpa diundang...
Sesuatu yang merusak tidur nyenyaknya...
Sesuatu yang Menggoncang kenyamanannya..
Sesuatu yang Memanggil dan menuntut respon segera dari rohnya..
Sesuatu yang Besar.. dahsyat...Tak Terkatakan...
Sesuatu yang semua anak muda pada zamannya tidak pernah impikan..

Sesuatu itu adalah MIMPI.... atau dapatkah kita sebut, MIMPI ILAHI ?
Sesuatu itu dikenal dengan MIMPI ILAHI... karena Berasal dari ALLAH !

Hari-hari ini....
Ada anak-anak muda.... di Zaman ini... yang menjadi Pusat Perhatian BAPA..
Mereka menjalani hari-hari mereka yang kelihatannya biasa...
Mereka mungkin anak-anak muda yang terkesan biasa-biasa saja..
Mereka mungkin saja berasal dari sebuah keluarga yang biasa-biasa, ataupun  sebuah keluarga yang memiliki materi berlimpah namun tanpa Kasih sayang... tanpa Figur seorang ayah. 


Dan pada waktu yang telah ditetapkan Allah...
Sesuatu TIBA-TIBA membuat mereka BERBEDA dari anak muda lain yang hidup pada Masa ini...

Allah MENGINTERVENSI KEHIDUPAN MEREKA...
Di saat yang tidak mereka duga...

Allah "MENGGANGGU" KENYAMANAN MEREKA..
Di saat yang tidak mereka inginkan..

Allah "MEMBANGUNKAN" MEREKA DENGAN MIMPI NYA !
Di saat mereka tidak mengharapkan sebuah Mimpi tercipta...


Pada suatu kali bermimpilah Yusuf....lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya
( Kej 37:5)

Mimpi itu begitu indah.. begitu Besar..Begitu Dahsyat...
Sehingga membuat Yusuf "menceritakan" tentang mimpinya itu pada Saudara-saudaranya... mengharapkan dukungan... mencari penerimaan...
Jauh diluar dugaan Yusuf bahwa saudara-saudaranya... anggota keluarganya sendiri akan menertawakan, meragukan bahkan menganggapnya aneh karena mimpinya itu.
Saya pun pernah mengalami hal yang serupa...
Saya mendapati "keluarga" saya sendiri dalam gereja dan pelayanan memandang sebelah mata kepada mimpi-mimpi Ilahi yang saya miliki.
Pernah sekali waktu saya bertanya kepada Tuhan, "Mengapa mereka menginginkan saya menjadi seperti apa yang mereka inginkan? mengapa mereka tidak mau memberi perhatian kepada mimpi-mimpi Ilahi dalam diri saya? Mengapa sebagian dari mereka mengatakan kalau saya besar kepala, sementara sebagian lainnya mengatakan kalau saya terlalu mengada-ada?"
Namun, saya pun akhirnya menyadari... adalah percuma jika kita mengharapkan pengakuan dari manusia, dan Alkitab berkata dengan jelas, (Galatia 1:10-BIS), "Apakah dengan itu nampaknya saya seolah-olah mengharap diakui oleh manusia? Sama sekali tidak! Saya hanya mengharapkan pengakuan dari Allah. Apakah saya sedang berusaha mengambil hati manusia supaya disenangi orang? Kalau saya masih berbuat begitu, saya bukanlah hamba Kristus."


Sesuatu yang belum Yusuf sadari adalah
Mimpi itu Menuntut Pengorbanan... Mimpi-mimpinya sendiri harus dikorbankan.
Mimpi itu Meminta Ketaatan.. Ketaatan melewati Proses yang Berat.
Mimpi itu Mengharapkan Kesetiaan... Kesetiaan mendampingi Mimpi itu sampai menjadi Kenyataan...

Sang Pemberi Mimpi itu Mencari.... Mencari orang-orang yang mau Menerima MimpiNya dalam hidup mereka..


Beranikah kita hidup dan berjalan dalam MIMPI BAPA ?
Beranikah kita mati terhadap diri kita sendiri, supaya kita bisa hidup untuk BAPA ?
Yusuf sebelumnya tidak memiliki Keberanian itu... Namun, dia Memutuskan melangkah bersama BAPA...
Dan seiring perjalanannya bersama BAPA...
Seiring perjalanannya menghidupi MIMPI BAPA..
Keberanian itu MUNCUL..
Keberanian untuk berkata,"Not My Dream, but YOUR Dream be done, Father!"


PAda akhirnya...
Setelah ia menghadapi Penolakan dari keluarganya..
Setelah ia melewati Sumur Kegelapan hidupnya..
Setelah ia mengalami proses direndahkan dalam Istana Potifar...
Setelah ia berada dalam Penjara Ketidakadilan..


BAPA mengambil Pena-Nya, lalu Menuliskan sesuatu dalam Kitab Kehidupan Yusuf:

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap Yusuf, tetapi AKU, Allahnya, BAPAnya, telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar !"
( Kej 50:20-terj bebas )


HE CREATES THE DREAM... YOU DONT CREATE IT...
YOU JUST HAVE TO LIVE THE DREAM...!

Gathering of Revivalists !! haha..

Gathering  of Revivalists !! haha..

Its A Pleasure and Honor to know people like them !

Jujur saja, ini adalah sebuah pertemuan yang tidak direncanakan, namun saat kami akhirnya sama-sama berkumpul di sebuah rumah makan Jepang di Grand Indonesia, we knew that it was the "Appointed Time of God" .




Siapa saja yang ada di foto ?              
dari kiri ke kanan :
Michael Mimery, Joseph kelly, Andryanto Surya, Ko'Obhed,  Denny Franciscus, Jeje Ester, dan Cie Helena (istri Ko' Obhed)

Di Restaurant Jepang itu, selain makan-makan, kami saling share tentang Hati Tuhan untuk Generasi.
Betapa hari-hari ini kita melihat Generasi tanpa pembimbingan...tidak sedikit akhirnya yang berjalan tanpa Visi Ilahi dalam hidup mereka.
Kami juga sharing tentang manakah yang lebih penting ? melakukan apa yang menyukakan manusia ? ataukah melakukan apa yang menyukakan Tuhan ?
Well, itu sebuah pertanyaan yang kalau mau jujur, sulit dijawab dan tidak mudah untuk dilakukan... Karena kita tanpa disadari telah menjalani dan melakukan sesuatu dalam hidup kita untuk memenuhi ekspektasi manusia thd kita.

Coba kita pikirkan sejenak, teman-teman....
Dalam hidup ini, bahkan sejak kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, manakah yang lebih sering kita lakukan ? melakukan sesuatu karena kita ingin menyenangkan Tuhan ? ataukah melakukan sesuatu karena kita berharap menyenangkan manusia ? pernahkah kita memberi waktu untuk diri kita sendiri untuk berdiam dan bertanya kepada Tuhan,"apakah yang menyenangkan Dia?"

Di restaurant jepang itu, Ko Obhed share bahwa yang perlu kita cari lebih dulu adalah Perkenanan Tuhan atas hidup kita. And all of us Agree with it! Do u agree ?


Bersama rekan-rekan Hamba Tuhan di Gresik.
Saya melayani di Acara WPA tgl 17 mei di Gresik.

Sangat luar biasa melihat respon jemaat yang ada disana... Tanggal 5 july saya akan kembali melayani di Gresik, saya akan pastikan meminta foto-foto saat WPA kemarin supaya dapat saya masukkan ke Blog ini.. :)


AREA PERASAAN VS AREA KETAATAN !

It's Sunday !!

How's your sunday ?
How's my sunday ?

Pagi tadi sekitar pukul 4 Pagi, sementara saya menghampiri Tuhan dalam doa, kata "Ketaatan" muncul dalam hati, sepertinya TUhan sedang tidak ingin berbicara banyak pagi tadi.. hehe..

Namun, walaupun hanya sepenggal kata "Ketaatan", saya tahu Tuhan ingin berbicara sesuatu... sesuatu yang penting, well begitulah apa yang saya rasakan dalam hati saya.


Dan Pagi yang cerah ini, di kota saya, Bandung, kata Ketaatan itu seperti muncul lagi secara tiba-tiba, dan saya merasa Tuhan berkata dalam hati saya,"How's your Sunday?"
I'm speechless... untuk  sesaat saya berdiam dan mulai bertanya lagi pada diri saya sendiri, apa yang membuat Hari Minggu ini berbeda?